Sbagai pecinta film, anda pasti udah ga asing lagi kan sama bioskop?
atau malah pergi ke bioskop udah jadi jadwal wajib yang mendarahdaging?
Well, bicara mengenai bioskop,
Tally’s Electric Theater adalah bioskop pertama di dunia yang tepatnya berada di kota Los Angeles, California, dibangun tahun 1902.
Di tanah air, yang namanya bioskop sudah muncul sejak lebih dari seabad lampau. Ini dihitung dari pemutaran “gambar idoep” pertama kali di bioskop Batavia pada tanggal 5 Desember 1900, tepatnya di kawasan Kebon Djahe, Tanah Abang. Film pertama yang diputar kala itu adalah sebuah dokumenter tentang perjalanan ratu Olanda dan Raja Hertog Hendrik di kota Den Haag.
Talbot yang mulai eksis tahun 1900 bisa dibilang pionernya bioskop meskipun tidak permanen, atapnya dari seng, dindingnya dari gedek dan bangunan itu dibawa keliling dari satu kota ke kota lain.
Dari data yang disampaikan Ketua Umum DPP GPBSI (Dewan Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia) H Djonny Syafruddin, SH, akhir 2007 silam, jumlah total bioskop di tanah air mencapai 248 dengan 681 layar. Paling banyak berlokasi di ibukota. Tentu saja jumlah ini masih akan terus bertambah.
Anda, sebagai penonton film di bioskop, sadarkah anda kalau anda berada di salah satu kebiasaan penonton yang bisa dikelompokkan dalam tipe-tipe tertentu?
Beberapa tahun lalu, sineas Joko
Anwar sempat membuat pengelompokan ini dalam filmnya Janji Joni. Secara jenaka dia menggambarkan tipikal penonton dari kebiasaan mereka saat berada di bioskop.Tipe-tipe ini ternyata dari tahun ke tahun nyaris serupa dan berikut penjelasan lebih jauh dari tipe-tipe yang dimaksud:
1. Penonton Cari Perhatian
Kebiasaan nonton di biosop merupakan ajang sosialisasi dengan teman dan kerabat, seen and to be seen, demikian kata rekan sosialite maka tidak heran kalau ada orang yang tampil maksimal dengan penampilan yang wah entah busana bermerk mahal, dandanan lebai, atau aroma tubuh ketumpahan parfum. Penampilan nomer 1 pokoknya, dan dalam filmnya Joko menggambarkan lewar perempuan yang bicara dengan suara keras.
2. Penonton Piknik
Siapa yang tidak sepakat jika bioskop adalah tempat tamasya? Terutama jika sedang ada pemutaran film anak-anak, banyak orangtua yang memboyong mereka nonton bersama lengkap dengan perlengkapan "botram" alias makanannya masing-masing.
3. Penonton Pacaran
Terserah mau dengan lain jenis ataupun sejenis. Bagi mereka yang berusia remaja, nonton bioskop adalah alasan ampuh untuk pergi dari rumah dan menghabiskan waktu berdua. Kebutuhan biologis juga mungkin.. Dalam bioskop, semua sama saja, tidak ada kelas v.i.p atau ekonomi. Semua bisa kencan, semua senang, semua main.. ya film ya penontonnya, sama-sama "memainkan" perannya masing-masing =)
4. Penonton Pembajak
Tipe ini termasuk yang muncul belakangan. Teknologi baru melahirkan tipe penonton jenis ini. Dengan seperangkat kamera video mini, penonton pembajak merekam film dari awal sampai akhir. Maka tak heran, jika anda membeli VCD atau DVD bajakan berkualitas buruk, acapkali terdengar suara penonton ataupun bayangan tubuh penonton yang sedang melintas. Ini tidak baik, pembajakan itu tidak benar, toh harga tiket nonton hari gini masa mahal?
nomat(nonton hemat) aja 5 hari dalam seminggu..
5. Penonton Spoiler
Tipe ini biasa datang dari mereka-mereka yang udah pernah nonton filmnya duluan. "Kalem kalem, nanti pokoknya ujung2nya yang mati 4 orang.."Kalimat macam ini lah yang menghilangkan mood baik dalam menonton, penonton datang ke bioskop untuk mendapatkan cerita. Jadi jika ujungnya sudah diketahui buat apa lagi datang dan memelototi gambar. Gregetnya ilang deh..
6. Penonton Kritikus Film
Kritikus film atau kritikus bukan ini-atau itu atau wartawan film terserah. Merekalah yang biasanya sibuk sendiri saat film diputar. Dengan bantuan penerangan dari ponsel mereka mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari film yang mereka tonton. Namun kini peran ponsel itu sudah tergantikan dengan perangkat gadget yang lebih canggih, entah PDA, communicator atau blackberry.
7. Penonton Ponsel
Penggunaan ponsel marak sejak satu dekade silam, tepatnya akhir 1990-an. Ketika masih jarang pemiliknya, wajar saja jika dia bersikap pamer dengan bicara keras-keras saat menjawab telepon. Sekalipun saat nonton di bioskop. Ternyata, perilaku kampungan ini masih juga belum hilang sama sekali. Sekalipun sudah dibuatkan himbauan larangan penggunaan ponsel saat film diputar, masih banyak yang lempeng aja tak perduli siapa yang di sebelahnya.
8. Penonton Tidur
Tipe penonton ini terbagi lagi atas ada dua macam. Pertama, sang penonton yang sudah kelelahan entah darimana hingga jatuh terlelap. Kedua, film yang ditonton sungguh membosankan hingga lebih baik tidur saja. Tidur terasa sangat nyenyak saat tontonan di hadapan anda sungguh membosankan dan anda merasa rugi untuk beranjak dan meninggalkan tempat sebelum filmnya selesai.
9. Penonton Telmi (Telat Mikir) or "Tell me!"
”Kok jagoannya mati?” atau "loh, kok gitu sih emang dia ngapain tadi?" Jika pertanyaan macam ini datang dari penonton sebelah kita ini namanya malapetaka. Masih mending kalau dia yang bayarin tiket nonton kita.. Kenikmatan menonton akan terganggu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan gak penting itu..
10. Penonton Perfeksionis
Konon penonton macam ini sungguh mengerti seluk-beluk film. Ciri-cirinya: selalu memelototi layar yang ada di depan matanya. Dia akan protes jika gambarnya tidak fokus, apalagi jika sampai rol yang belum datang-datang lantaran harus menunggu si Joni. Nah, jika ada yang teriak-teriak saat terjadi kondisi yang disebut belakangan boleh juga termasuk penonton perfeksionis.
10 tipe penonton sudah dijabarkan dengan jelassss..
so,
tipe penonton macam apakah anda??
sumber:
http://morbid713.voila.web.id/artikel/bioskop-pertama-di-dunia.html
http://morbid713.voila.web.id/artikel/tipe-penonton-bioskop.html
http://www.viddler.com/explore/watchmojo/videos/1839/
http://www.untukku.com/artikel-untukku/sepuluh-tipe-penonton-bioskop-untukku.html
http://www.ahmandonk.com/2008/12/02/sepuluh-tipe-penonton-bioskop/
http://mazzbadai.files.wordpress.com/2009/01/janji-joni.jpg
http://www.janjijoni.com/
[CL]